Suara.com - Keberadaan lokasi algojo pelaku pemenggalan kepala Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang dikenal sebagai ‘John Jihad’ sudah terdekteksi di sebuah tempat di Suriah oleh ‘drone’ alias pesawat tanpa awak milik Amerika.
Drone juga berhasil mendeteksi kalau kelompok militan itu mengenakan seragam berwana oranye di sekitar kota Raqqa yang memang menjadi markas besar mereka.
Kendati sudah terdeteksi, seorang pejabat militer Inggris menyatakan kalau misi mengakhiri ISIS dan operasi menanggkap algojo saat ini dilakukan tetap bukan saat yang tepat karena kelompok itu masih terlalu kuat.
“Saat ini, operasi penggerebekan hanya sebuah aksi bunuh diri saja,” kata sumber pejabat militer itu seperti dikutip Dailymail.
John Jihad hingga kini sudah mengeksekusi empat orang sandera, masing-masing dua warga Amerika dan dua warga Inggris.
Jihadi John itu diduga sebagai warga Inggris, Abdel Majed Abdel Bary, yang pernah berprofesi sebagai penyanyi rap.
Agen intelijen Amerika bahkan sengaja menggunakan pesawat pengintai untuk memonitor semua orang yang pernah berhubungan dengannya di Birmingham, Inggris.
Menurut kabar terbaru Partai Konservatif Inggris merencanakan sebuah operasi keamanan secara massif dalam sebuah konferensi pekan depan di kota itu.
Senat Amerika bahkan telah menyetujui sayembara berhadiah bagi siapapun yang berhasil memberikan informasi soal pelaku pemenggalan, algojo kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Informasi itu dihargai hingga 6 juta Poundsterling atau sekitar Rp117 miliar.