Suara.com - Seorang pejuang perempuan Kurdi nekat menembak dirinya sendiri dalam sebuah pertempuran dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Perempuan bernama Ceylan Ozalp itu dikabarkan dikepung oleh para tentara ISIS dalam sebuah pertempuran di Kobane, Suriah pekan lalu. Perempuan berusia 19 tahun itu kehabisan amunisi dan memutuskan mengakhiri hidup dengan sebutir peluru terakhirnya.
Ceylan dikabarkan sempat mengucapkan "selamat tinggal" lewat radio sebelum menyudahi hidupnya. Laporan soal tindakan bunuh diri Ceylan langsung menuai reaksi di media sosial. Publik kian syok dengan berita soal militan ISIS yang memenggal tujuh lelaki dan tiga perempuan di Kobane.
Kendati demikian, kebenaran soal Ceylan yang bunuh diri masih disangsikan kebenarannya. Ada yang mengatakan, perempuan itu masih hidup dan ada di Jezaa.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC bulan lalu, Ceylan mengaku tidak takut pada apapun.
"Kami bertarung sampai akhir. Kami lebih baik meledakkan diri kami daripada harus ditawan oleh ISIS," kata Ceylan kepada BBC.
Berdasarkan sejumlah laporan yang beredar, ISIS kerap menawan kaum perempuan yang tinggal di daerah rampasan mereka sebagai budak seks. Ada pula yang dipaksa menikah dengan militan anggota mereka. (Al Arabiya)