KPK Didesak Berani Tangkap Para Koruptor "Big Fish"

Senin, 06 Oktober 2014 | 14:29 WIB
KPK Didesak Berani Tangkap Para Koruptor "Big Fish"
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Jalan Rasuna Said, Jakarta [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok masyarakat atas nama Mabes (Masyarakat Bersama) Anti Korupsi atau MAK, mendesak KPK untuk menangkap koruptor kelas kakap alias "big fish". Termasuk yang didesak untuk diinvestigasi adalah dugaan yang melibatkan keluarga Cikeas alias kediaman keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam aksinya di depan Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (6/10/2014), pihak MAK menyerukan bahwa visi Jokowi-JK yang salah satunya mengedepankan pemberantasan korupsi tanpa kompromi, harus benar-benar dilaksanakan. Oleh karena itu, menurut mereka, mulai saat ini sterilisasi terhadap mitra kerja dan koalisi Presiden terpilih pun harus dilakukan.

"Agar visi Jokowi-JK mewujudkan pemerintahan yang bersih terlaksana, maka harus dilakukan sterilisasi terhadap rekan atau mitranya, dan juga dengan menumpas koruptor Cikeas," ungkap Koordinator Aksi MAK, Rahman Latuconsina, di depan Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (6/10).

MAK menilai bahwa apabila Jokowi-JK mampu menangkap koruptor-koruptor besar (big fish), maka hal tersebut akan menjadi barometer keberhasilan dalam pemerintahan ke depan. Mereka pun menganggap bahwa di antara "big fish" itu, termasuk antara lain Edy Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan ibundanya Ani yang diduga terkait kasus Hambalang, serta Hatta Rajasa yang disebut terkait dugaan korupsi hibah KRL dan mafia migas.

"Penangkapan terhadap para aktor koruptor besar ini, tentu akan menjadi barometer keberhasilan Jokowi-JK ke depan, karena mereka sudah menjarah uang rakyat secara besar-besaran," tambah Rahman.

Selain mendesak KPK untuk menginvestigasi dan mengungkap para "big fish" tersebut, MAK pun meminta Jokowi-JK untuk tidak bermitra dan berkoalisi dengan para terduga aktor korupsi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI