Suara.com - Para pengunjuk rasa prodemokrasi di Hongkong pada Minggu (5/10/2014) mengumumkan bahwa mereka menarik diri dari sejumlah lokasi demonstrasi, namun sejumlah lainnya bertekad tak akan beranjak menjelang tenggat waktu pembersihan jalanan.
Occupy Central, salah satu kelompok yang menyelenggarakan aksi unjuk rasa, mengatakan para demonstran akan meninggalkan lokasi sekunder untuk memperkuat wilayah demonstrasi utama.
"Para pendukung #OccupyHK di Mong Kok mengumumkan mereka akan meninggalkan (tempat itu) dan bergabung untuk melakukan pendudukan di Admiralty," tulis kelompok itu di akun Twitter.
"Para pengunjuk rasa #OccupyHK di luar kantor Kepala Eksekutif di Lung Wo Rd mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk melakukan penarikan setelah mempertimbangkannya secara bersama-sama," demikian bunyi pengumuman lainnya.
Mereka juga akan membuka akses untuk jalanan yang diblokir di dekat kantor pusat pemerintahan di pusat kota.
Para pengunjuk rasa di seberang pelabuhan di wilayah Mongkok yang padat akan bergabung dengan mereka yang berada di wilayah Admiralty dan juga menyerukan agar blokade jalanan di dekat perkantoran pimpinan kota untuk dibuka.
Namun demikian, keputusan tersebut tidak segera didukung oleh para mahasiswa demonstran, kelompok utama lainnya di balik berlangsungnya aksi unjuk rasa selama sepekan.
Seorang wartawan AFP di Mongkok mengatakan para demonstran akan menarik diri namun yang lainnya akan tetap berada di lokasi tersebut.
Kepala Eksekutif Hongkong yang sedang menghadapi tentangan, Leung Chun-yin, mengatakan ia bertekad akan membersihkan wilayah-wiayah di dekat perkantoran pemerintahan di pusat kota setelah dua hari libur massal memperpendek hari kerja pekan lalu. (Antara/AFP)