Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi merasa kecewa dengan keputusan rapat paripurna pemilihan Ketua DPR RI yang memilih Bendahara Partai Golkar Setya Novanto.
"Sebenarnya KPK sangat menginginkan pemimpin DPR yang terpilih itu orang yang bersih dan tidak punya keterkaitan dengan kasus-kasus hukum," kata Ketua KPK Abraham Samad beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Setya Novanto mengatakan telah menjadikannya pelajaran.
"Saya rasa masalah itu, kita tetap berterimakasih kepada masyarakat. Kita menerima dengan sebaik-baiknya, ada hikmahnya. Kita berdoa sebagai bentuk program pro rakyat," kata Setya Novanto di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (5/10/2014).
Bagi Novanto penilaian negatif tersebut adalah bentuk masukan untuk menguatkan dirinya sebagai Ketua DPR.
"Segala isu kita terima sebagai masukan, untuk menjadi kekuatan kita untuk suatu kepentingan yang lebih jauh," ujar dia.
Setya Novanto pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam penyidikan empat perkara korupsi yang berbeda. Bahkan, penyidik KPK pernah investigasi di ruang kerja Setya Novanto karena dicurigai ikut dalam kasus-kasus tersebut.