Suara.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2018, Prasetyo Edi Marsudi menganggap unjuk rasa anarkis yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) merupakan rekayasa.
Dia juga prihatin atas jatuhnya korban dari pihak kepolisian.
"Polisi kan juga manusia, kasihan juga, dan bisa kita lihat ada batu-batu, kotoran hewan ini untuk apa, rekayasa ini," kata Pras di komplek Gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014).
Pras juga menyesalkan tindakan anarkis tersebut, dirinya akan menerima dan membangun komunikasi untuk menyelesaikan masalah.
"Ini kan dimata masyarakat juga ngga baik, dia datang kesini akan kita terima, bangun komunikasi yang baik, selesai kok masalahnya," tandasnya.
Sebelumnya, ratusan orang anggota Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah elemen lainnya terlibat bentrok dengan aparat kepolisian saat berunjuk rasa di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Sebanyak 11 anggota kepolisian terluka akibat lemparan batu, sementara itu 20 anggota FPI diamankan di Polda Metro Jaya.