Infografis
Suara.com - Demonstrasi pro-demokrasi Hongkong terus berkobar sejak September lalu, seiring desakkan warga agar pemimpin wilayah itu mengundurkan diri karena dinilai lebih mendukung pemerintah Cina dan menghambat proses demokrasi.
Leung Chun-ying, nama pemimpin Hongkong, memantik kemarahan rakyat karena mendukung kebijakan Cina yang memutuskan bahwa pemimpin wilayah itu akan ditentukan oleh Beijing, bukan via pemilihan umum.
Tetapi situasi itu sepertinya belum cukup panas bagi puteri Leung. Dalam akun Facebook-nya perempuan itu malah melecehkan warga Hongkong. Ia menulis ucapan terima kasih karena perhiasannya yang gemerlap "dibeli dengan uang pajak warga Hongkong".
"Ini sebenarnya kalung cantik yang dibeli di Lane Crawford (ya, dibiayai oleh kalian semua pembayar pajak Hongkong!! Demikian juga semua sepatu, pakaian, dan tas!! Terima kasih banyak!!!!)," tulis perempuan bernama Chai Yan Leung itu, Selasa (30/9/2014).
"Tetapi mungkin saya seharusnya tidak menggunakan kata 'semua'- karena sebagian besar kalian pengangguran sehingga sepanjang waktu menghujani saya dengan pesan-pesan," tulis dia lagi.
Dalam postingan yang sama dia juga mengatakan mayoritas warga Hongkong bodoh sehingga tidak paham dengan tulisannya yang menggunakan bahasa Inggris dan tidak paham kegunaan media sosial seperti Facebook.
Belakangan, setelah dihujani dengan kritikan pedas di media sosial, akun perempuan itu dihapus. Tetapi jejaknya di Instagram menunjukkan bahwa Chai Yan Leung adalah pengoleksi barang-barang mewah dari Barat.
Beberapa foto di akun Instagram-nya menunjukkan koleksi sepatu-sepatu dan tas mewah yang dipesan khusus dari Eropa dan Amerika Serikat.
Leung mulai mencuri perhatian di media sosial di awal 2014, ketika di akun Facebook-nya dia menulis akan mengiris lengannya sendiri. (Business Insider)
