Suara.com - Amerika Serikat (AS) kehilangan prajurit pertamanya dalam perang melawan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Prajurit dari kesatuan Marinir AS itu hilang setelah melontarkan diri dari dalam pesawat MV-22 Osprey yang terbang di atas Teluk Persia.
Sang Marinir bersama sejumlah kru pesawat lainnya terjun ketika pesawat itu kehilangan tenaga dan terancam jatuh. Pesawat itu baru saja lepas landas dari atas kapal perang USS Makin Island.
Namun, ketika si Marinir dan kru lainnya terjun, pilot pesawat berhasil mengendalikan MV-22 Osprey itu dan mendaratkan pesawatnya dengan selamat di atas kapal USS Makin Island. Tim penyelamat diterjunkan ke lokasi jatuhnya si Marinir dan para kru. Sayang, tim gagal menemukan Marinir tersebut.
"Angkatan Laut AS, Korps Marinir, dan personel Penjaga Pantai telah melakukan pencarian di wilayah tersebut menggunakan segala aset yang ada, dan dilanjutkan hingga malam dan hari selanjutnya," sebut AL AS lewat sebuah pernyataan.
AL AS menolak mengungkap nama sang Marinir sebelum memberitahukan berita tersebut kepada keluarganya. Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa AL AS dan Korps Marinir akan menyelidiki penyebab terjadinya insiden itu.
Saat kecelakaan terjadi, pesawat MV-22 Osprey sedang dalam misi mengantar personel Marinir ke Irak untuk mendukung operasi militer memerangi ISIS di negara tersebut. (Telegraph)