Imam Masjid Besar: Hadist yang Sebut Tahun Ini Haji Akbar Palsu

Suwarjono Suara.Com
Jum'at, 03 Oktober 2014 | 09:36 WIB
Imam Masjid Besar: Hadist yang Sebut Tahun Ini Haji Akbar Palsu
Ilustrasi ibadha haji. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berbagai laman Islam menyimpulkan bahwa penamaan haji akbar pada dasarnya adalah untuk membedakan dengan umrah atau dengan kegiatan haji yang lain, sehingga tidak ada hubungannya dengan wukuf yang jatuh pada hari Jumat.

Kebetulan sekali Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menetapkan Idul Adha 1435 Hijriyah jatuh pada hari Sabtu (4/10). Dengan begitu pelaksanaan wukuf di Arafah bertepatan pada Jumat (3/10). Sebagian umat Islam ada yang percaya bahwa pelaksanaan wukuf bertepatan dengan hari Jumat itu disebut haji akbar.

Haji akbar disebut mempunyai banyak keistimewaan. Benarkah wukuf yang jatuh pada hari Jumat disebut haji akbar? Di sini, Imam Besar Masid Istiqlal Jakarta KH Ali Mustafa Ya'qub kembali menegaskan, hadits yang menyebut bahwa jika wukuf jatuh pada hari Jumat, maka pahala haji sama dengan tujuh puluh kali haji adalah hadits maudhu atau palsu.

Ia mengimbau, umat Islam untuk tidak mudah percaya dan ikut-ikutan.

Hadits itu, dikemukakannya, sengaja dipakai orang untuk kepentingan tertentu, sehingga kembali sangat diharapkan umat Islam tidak ikut-ikutan.

Ya'qub mengakui, istilah haji akbar memang ada. Tetapi, harus dipahami bahwa haji akbar itu adalah haji yang dilakukan dengan menjalankan wukuf di Arafah.

Ibadah haji setiap tahun itu merupakan haji akbar karena wukuf adalah salah satu rukun haji. Sedangkan, dinyatakannya, yang tidak wukuf disebut haji asghar atau haji kecil. "Itulah yang dimaksud umrah," ujarnya.

Apabila merujuk kepada Alquran (QS. At-Taubah: 3), maka haji akbar adalah haji terakhir Rasulullah SAW atau haji wada pada tahun ke-10 hijriyah.

Saat itu hari di Arafah bertepatan dengan Jumat. Tetapi, asbabun nuzul atau sebab turunnya ayat tersebut secara substansi adalah tidak diperkenankannya lagi kaum musyrikin untuk berhaji dan melakukan thawaf tanpa mengenakan pakaian secuil pun setelah tahun itu.

Ya'qub menegaskan, keutamaan wukuf di Arafah pada hari Jumat adalah karena memang hari itu dalam Islam memang hari yang utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI