Suara.com - Irman Gusman dan Farouk Muhammad terpilih sebagai pimpinan DPD RI periode 2014-2019 pada rapat paripurna di gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Sedangkan, calon dari Indonesia Tengah yakni Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Oesman Sapta, sama-sama memperoleh 61 suara.
Pada rekapitulasi penghitungan suara secara keseluruhan, total suara di Indonesia Barat dan Indonesia Timur sebanyak 129, namun perolehan suara di Indonesia Tengah hanya 127 suara.
Itu artinya, terselip dua suara di Indonesia Tengah.
Bakal calon pimpinan dari Indonesia Barat, Intsiawati Ayus, mengajukan interupsi dan menjelaskan, dalam hitungan yang dilakukannya, GKR Hemas memperoleh 62 suara dan Oesman Sapta memperoleh 61 suara.
Kemudian, anggota DPD RI, dari Jawa Tengah, Achmad Muqowam, mengajukan interupsi, dan menjelaskan, jika total suara di wilayah Barat dan Timur sama, maka seharusnya suara di wilayah tengah juga sama.
"Apalagi, dalam daftar hadir anggota DPD, ada sebanyak 129," katanya.
Muqowam, mengusulkan, agar pimpinan rapat menghitung ulang dari suara yang sudah ada, agar terselipnya 2 suara, bisa diperbaiki.
Namun, pimpinan rapat paripurna, Aidil Fitri Syah, tidak mengakomodasi usulan dari dua anggota tersebut, tapi memutuskan melakukan pemilihan ulang dari awal, hanya untuk wilayah tengah.
Setelah Aidil mengetokkan palu sebagai putusan dilakukan pemilihan ulang di wilayah tengah, maka petugas dari Sekretariat Jenderal DPD RI segera membagikan kertas kosong dan pembawa cara mengumumkan nama anggota satu persatu untuk menyerahkan surat suara ke kotak yang telah di tempatkan di depan.
Hasil penghitungan suara keseluruhan adalah, di wilayah barat, Irman Gusman mendapat 90 suara dan Intsiawati Ayus 22 suara.
Kemudian, di Indonesia Timur, Farouk Muhammad mendapat 49 suara, Nono Sampono (47 suara), Bahar Ngitung (19 suara), dan Gede Pasek (6 suara).
Di Indonesia Tengah, GKR Hemas dan Oesman Sapta, sama-sama memperoleh 61 suara.