Suara.com - Dalam beberapa pekan terakhir, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak pernah terlihat, baik di acara kenegaraan, maupun di media. "Raibnya" Kim Jong-un kemudian mencuatkan isu bahwa dirinya dikudeta alias dilengserkan dari tampuk kepemimpinan.
Namun, isu itu segera terbantahkan setelah belakangan beredar kabar bahwa Kim Jong-un sebenarnya sedang dalam masa pemulihan dari operasi. Kabarnya, penguasa Korut itu mengalami retak pada pergelangan kaki lantaran kelebihan berat badan. Konon, kegemarannya makan keju-lah yang membuatnya jadi kegemukan.
Kim Jong-un kabarnya sangat menggemari keju buatan Emmental, Swiss. Keju itulah yang disebut-sebut sebagai penyebab bertambahnya berat badan sang diktator Korut. Sejumlah pembelot atau warga Korut yang pindah ke Korea Selatan secara diam-diam bahkan membuat lelucon yang mengatakan Kim Jong-un ingin menyamai bobot tubuh kakeknya, Kim Il-sung.
Sebuah surat kabar Korsel mengatakan, diktator itu tengah dalam masa pemulihan karena kedua pergelangan kakinya retak. Keretakan itu terjadi karena tekanan bobot tubuhnya yang terus bertambah.
"Saya dengar Kim Jong-un terluka pada pergelangan kaki kanannya pada bulan Juni setelah memaksakan diri menjalani kunjungan sehingga mengalami keretakan pada kedua pergelangan kakinya," tutur seorang sumber kepada surat kabar Chosun Ilbo.
Sumber itu juga mengatakan, pemimpin berusia 31 tahun itu telah menjalani operasi di Klinik Bonghwa, sebuah rumah sakit eksklusif untuk petinggi Partai Komunis Korut.
Kim, sudah tidak muncul di depan umum selama hampir sebulan. Untuk pertama kalinya, ia tidak menghadiri Rapat Tinggi Rakyat di Pyongyang sejak menjabat tahun 2011 silam.
Media sosial Cina, Weibo riuh dengan isu yang menyebut bahwa Kim digulingkan dari kekuasaannya. Beredar pula spekulasi yang mengatakan ia menderita encok. (Metro)