Suara.com - The New York Times Co, pada Rabu (1/10/2014), mengatakan akan memberhentikan sebagian karyawannya untuk mengurangi biaya dan mengalihkan anggaran untuk mengembangkan bisnis media digital.
Perusahaan pemilik koran terkemuka The New York Times di Amerika Serikat itu tidak merinci departemen yang akan terimbas pemotongan tenaga kerja itu.
Tetapi menyambut pengumuman itu, saham perusahaan tersebut naik 7 persen di bursa New York.
Dengan pemotongan tenaga kerja The New York Times berharap bisa berhemat dan hasilnya akan diinvestasikan dalam pengembangan konten mobile, pengembangan khayalak, produk-produk digital, dan iklan.
Pendapatan dari iklan digital diharapkan akan meningkat 16 persen di kuartal ini, didorong oleh semakin banyaknya pengguna telepon seluler pintar dan video, demikian dikatakan media tersebut. Tetapi secara keseluruhan, pendapatan dari iklan tidak akan bertambah.
"Iklan di media cetak sangat tidak stabil dan tidak terkecuali pada kuartal ketiga," bunyi pernyataan The New York Times.
Saham The New York Times dijual dengan harga 12 dolar per lembar (sekitar Rp145.000) di bursa saham New York. Tetapi sampai pada penutupan bursa Selasa (30/9/2014), saham The New York Times sudah turun 30 persen sepanjang 2014. (Reuters)