Suara.com - Sarita Devi, seorang atlet tinju India menolak menerima medali perunggu yang diberikan padanya usai ajang Asian Games di Incheon, Korea Selatan. Aksi itu ia lakukan karena Sarita merasa dicurangi oleh keputusan juri yang berat sebelah.
Sarita dinyatakan kalah dari atlet tuan rumah Park Ji-na, dalam pertandingan semi final kelas ringan hari Selasa (30/9/2014). Ketiga juri pertandingan memenangkan Park Ji-na.
Namun, Sarita menolak keputusan dewan juri. Sarita, yang merasa mendominasi pertarungan, merasa dicurangi oleh ketiga juri. Thoiba Singh, suami Sarita yang menonton pertandingan sempat mengamuk dan melontarkan makian kepada para juri. Media massa di India pun ikut bersuara. Mereka menyebut Sarita "dirampok di atas ring".
Puncaknya, Sarita menolak medali perunggu yang hendak dikalungkan ke lehernya dalam acara penganugerahan medali pada hari Rabu (1/10/2014). Sarita hanya mau menerimanya dengan tangannya lalu berusaha mengalungkan medali tersebut ke leher Park Ji-na, petinju yang mengalahkannya pada laga sehari sebelumnya.
Kemudian, alih-alih membawanya, Sarita justru meninggalkan medali perunggu itu di lantai podium. Sarita terus berlalu meski ofisial meminta dia membawa medali tersebut.
Tak pelak, aksi Sarita menuai reaksi dari panitia Asian Games. Sarita dinilai melanggar nilai-nilai sportivitas dan berencana melakukan tindakan terhadap si atlet. (Reuters)