Suara.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR Hidayat Nur Wahid mengatakan dominasi Koalisi Merah Putih di Parlemen bukan untuk menjegal kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Koalisi ini, meskipun dimenangkan bukan untuk jegal menjegal, bukan untuk menghadirkan politik yang chaos dan berkuasa. Ini politik untuk menghadirkan konsolidasi yang kuat di DPR," kata Hidayat di gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Hidayat mengatakan Koalisi Merah Putih hadir untuk menjadi penyeimbang pemerintah.
"Eksekutif yang kuat memerlukan kekuatan penyeimbang yang kuat. Supaya program revolusi mental Jokowi bisa berjalan dengan efektif," kata Hidayat.
Itu sebabnya, mantan Presiden PKS itu berharap masyarakat jangan memandang negatif kekuatan Koalisi Merah Putih.
Saat ini, koalisi Jokowi-JK didukung empat partai, yakni PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Kekuatan koalisi itu hanya 207 kursi.
Sedangkan Koalisi Merah Putih berisi lima partai di DPR, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PPP. Kekuatan koalisi itu mencapai 292 kursi DPR.
Sedangkan Demokrat yang belum bergabung ke salah satu kubu memiliki 61 kursi.
Koalisi Merah Putih berhasil menguasai pimpinan DPR. Sedangkan pendukung Jokowi hanya bisa "gigit jari."
Ketua DPR dari Fraksi Golkar yaitu Setya Novanto, Fadli Zon dari Fraksi Gerindra menjadi wakil ketua, Taufik Kurniawan dari Fraksi PAN menjadi wakil ketua, Fahri Hamzah dari Fraksi PKS menjadi wakil ketua, dan Agus Hermanto dari Fraksi Demokrat menjadi wakil ketua.