Harusnya Megawati Bertemu Langsung SBY, Jangan Utus Orang

Siswanto Suara.Com
Kamis, 02 Oktober 2014 | 10:13 WIB
Harusnya Megawati Bertemu Langsung SBY, Jangan Utus Orang
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri). (Antara/M Adimaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dengan mempertimbangkan kondisi politik saat ini, menurut Mubarok, sesungguhnya sudah terlambat bagi Megawati dan PDI Perjuangan untuk mendapatkan dukungan SBY.

"Sudah kepepet begini, malah masih nyuruh-nyuruh orang. Lalu, kalau pakai utusan, siapa yang pegang kendali, apakah JK, Jokowi, atau Puan? Kan, tidak jelas," katanya.

Yang dimaksud terlambat oleh Mubarok adalah, UU MD3 sudah disahkan, UU Pilkada sudah disahkan, dan dini hari tadi, paket pimpinan DPR dikuasai kubu Koalisi Merah Putih atau pendukung Prabowo, plus Partai Demokrat.

"Sekarang sudah kepojok dan kalah terus, eh baru mau ketemu," kata Mubarok.

Walau sudah terlambat bertemu SBY, kata Mubarok, bila maksudnya memang baik, hasilnya pun bisa jadi akan baik pula.

"Siapa tahu buka pintu," katanya.

Mubarok masih menyesalkan sikap PDI Perjuangan ketika sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada pada Jumat (26/9/2014) dini hari. Fraksi PDI Perjuangan tidak total mendukung opsi Demokrat.

"Diajak walk out, malah tidak ikut," kata Mubarok.

'Musibah' yang dialami  PDI Perjuangan saat ini, menurut Mubarok, juga karena kesalahan Megawati. Megawati tersinggung ketika SBY maju menjadi calon presiden pada Pilpres 2004 dan sampai sekarang masih saja terbawa.

"Mega tersinggung kepada anak buah. Anak buah nyalon dianggap gak ngomong," kata Mubarok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI