Suara.com - Ledakan bom mobil di pusat kota Suriah Homs Rabu (1/10/2014) menewaskan sedikitnya 18 orang. Korban meninggal sebagian besar anak-anak dan melukai 40 lainnya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, melaporkan jumlah korban yang sama dalam pemboman di kawasan Akrameh Homs. Kelompok itu mengatakan, jumlah korban bisa meningkat karena bagian-bagian tubuh yang tercecer masih dikumpulkan dari tempat kejadian.
"Dua ledakan teroris terjadi dekat sekolah Akrameh al-Makhzumi dan rumah sakit Zaim menyebabkan kematian dan cedera," menurut laporan televisi pemerintah Suriah.
Kawasan tersebut dihuni mayoritas kaum Alawi, cabang dari Islam Syiah. 19 Juni lalu, distrik ini juga menjadi target pengeboman. Sata itu, sedikitnya enam orang tewas dalam serangan bom mobil.
Homs pernah dijuluki sebagai "ibu kota revolusi" melawan Bashar Al-Assad. Sebagian besar kota- kecuali distrik Waar, berada di bawah kendali rezim setelah dua tahun dikepung dan dibombradir serangan bom. (Antara)