Masuk Senayan lagi, Tifatul Mundur dari Menkominfo

Laban Laisila Suara.Com
Selasa, 30 September 2014 | 13:44 WIB
Masuk Senayan lagi, Tifatul Mundur dari Menkominfo
Akun Twitter Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tifatul Sembiring menyatakan resmi mundur sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) tercatat sejak hari ini, Selasa (30/9/2014).

"Benar saya sudah resmi mundur, Keppresnya turun per hari ini," kata Tifatul Sembiring di Jakarta.

Dirinya resmi melepaskan jabatan dan meninggalkan kantornya di Jalan Merdeka Barat sebenarnya mulai Senin (29/9/2014), namun Keputusan Presiden (Keppres)-nya yang memuat persetujuan presiden baru diterbitkan hari ini.

Tifatul kemudian akan dilantik sebagai anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Saya sudah menyusun semacam buku memori untuk pengganti saya, di dalamnya memuat apa saja yang belum dan harus dilakukan untuk sektor komunikasi dan informatika kita," katanya.

Dia mengakui masih terlalu banyak hal yang belum sempat dilakukannya untuk memajukan sektor TIK di Tanah Air sebab hal itu diakuinya bukan sesuatu yang mudah.

Menurut dia, pada dasarnya ada tiga program besar yang harus terus dilanjutkan oleh suksesornya meliputi program di bidang broadcasting, radio, dan televisi.

"Salah satunya TV digital itu sangat strategis untuk dilanjutkan," ujar Tifatul.

Dia juga merasa upayanya untuk memperluas jangkauan siaran TVRI belum rampung dan mesti harus dilanjutkan.

Di sisi lain, Tifatul juga berharap penggantinya melanjutkan program aplikasi teknologi LTE 4G di Tanah Air berikut penataan frekuensi yang beberapa di antaranya masih berantakan.

Tifatul menekankan pentingnya upaya untuk menekan dampak negatif penggunaan internet sebagai perhatian utama kabinet mendatang agar praktik "cybercrime", pelanggaran HKI, hingga pornografi bisa diminimalkan.

"Perlu juga ada pendataan untuk memetakan desa-desa atau wilayah di NKRI yang masih blankspot untuk kemudian membuat masyarakat di dalamnya terkoneksi dengan informasi," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI