Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Hanura Jus Usman Sumanegara yakin wacana mengembalikan pemilihan presiden ke MPR akan ditentang oleh rakyat Indonesia.
"Rakyat Hong Kong saja berjuang untuk mendapatkan demokrasi, mendapatkan kedaulatan, masa di sini (Indonesia) mau mundur," kata Jus Usman kepada suara.com, Selasa (30/9/2014).
Jus Usman mengatakan menghapuskan pemilihan langsung sama artinya mengembalikan Indonesia ke zaman Orde Baru.
"Cita-cita reformasi kan salah satunya kedaulatan ada di tangan rakyat. Kalau ini dihilangkan, reformasi tidak ada artinya lagi," kata Jus Usman.
Wacana mengembalikan pemilihan presiden ke MPR, tadinya disampaikan oleh anggota DPR RI dari partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Salah satu alasannya, pilpres langsung oleh rakyat justru memecah belah rakyat. Bahkan, akan diusulkan agar UUD 1945 diamandemen untuk mengakomodir perubahan sistemĀ itu.
Terkait dengan pilkada lewat DPRD dalam UU Pilkada yang disahkan DPR pada Jumat (26/9/2014) lalu, Jus Usman mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan berbagai upaya untuk mengembalikan lagi mekanisme pilkada langsung oleh rakyat.