Suara.com - Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang tujuh bulan lalu akan memasuki fase baru. Pada 1 Oktober nanti, dua kapal khusus akan diturunkan untuk mencari pesawat yang hilang pada 8 Maret itu dan membawa 239 penumpang dan kru.
Dua kapal itu adalah Fugro Discovery dan GO Phoenix. Kapal teresebut akan menggunakan sistem sinar yang mampu menembus 5 ribu meter di bawah laut untuk mencari reruntuhan MH370. Sistem tersebut juga akan menggunakan gelombang suara.
Sistem itu tersambung dengan kapal menggunakan kabel derek sepanjang 10 kilometer dan sudah deprogram untuk mendeteksi bagian terbesar dari kapal yang kemungkinan sudah menjadi kepingan seperti mesin atau roda untuk mendarat.
Apabila sistem itu berhasil mendeteksi sesuatu yang tidak normal, maka kapal akan kembali ke area itu dengan menggunakan alat yang bisa diturunkan ke bawah laut hingga titik paling rendah dengan menggunakan kamera.
Peter Foley dari Australian Transport Safety Bureu optimistis pencarian MH370 akan berjalan dengan sukses. Namun, hambatan terbesar dalam pencarian bawah laut itu adalah lokasi pencarian yang luas serta wilayahnya yang terpencil.
Di permukaan, kru yang berada di dalam kapal juga harus berhadapan dengan cuaca yang dingin serta ombak yang bisa mencapai ketinggian 12 meter. “Apabila melihat area yang harus kami capai untuk mencari MH370, ini merupakan tantangan yang luar biasa,” kata Foley. (AFP/CNA)