Suara.com - Kepala Staf Tim Transisi Jokowi-JK Rini Soemarno mengatakan meski Pokja Tim Transisi dibubarkan, bukan berarti Tim Transisi ikut bubar. Tugas Tim Transisi ini baru akan berakhir setelah pelantikan Jokowi-JK nanti.
"Untuk selanjutnya, kerja Kantor Transisi adalah pendamping operasional untuk proses pelantikan Presiden dan Wakil Presdden pada tanggal 20 Oktober. Tugas ini dilaksanakan hanya oleh Kepala Staf Rini Soemarno, dan lima Deputi, yaitu Andi Wijayanto, Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan, Akbar Faizal dan Eko Putro Sandjojo," kata Rini di Kantor Tim Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Minggu (28/9/2014).
Disinggung akankah Deputi Tim Transisi ini menjadi menteri di kabinet Jokowi-JK, Rini mengatakan itu bukan haknya. Sebab, nama-nama menteri diserahkan seluruhnya kepada Jokowi. Namun, dia menerangkan saat ini postur kabinet Jokowi sudah final, meskipun belum ada nama calon menterinya.
"Itu harus menanyakan ke Bapak Jokowi karena yang mempunyai hak preogratif berdasarkan konstitusi adalah Pak Jokowi," kata Rini.
Perlu diketahui, hari ini akan dilangsungkan acara pembubaran Kelompok kerja (Pokja) dan relawan yang membantu tim tersebut bekerja selama ini.
Pokja Tim Transisi terdiri dari (a) kajian kelembagaan, seperti struktur kabinet, lembaga kepresidenan dan reformasi birokrasi, serta (b) kajian kebijakan di bidang politik, hukum, keamanan, perekonomian, kesejahteraan rakyat dan kebudayaan.
"Jadi hari ini memang hari perpisahan kami karena semua pekerjaan Pokja dan relawan, sudah selesai jadi mereka sudah memasukkan semua pemikiran mereka," tuturnya.
Acara pembubaran Pokja ini nantinya akan dihadiri Jokowi dan JK. Acara ini dilakukan di Rumah Tim Transisi dan rencananya dimulai pada pukul 19.00 WIB. Bahkan, disediakan tenda ukuran besar dengan nuansa warna merah-putih sebagai hiasannya.