Suara.com - Direktur Eksekutif Lingkaran Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti mengaku miris dan prihatin melihat sikap bahagia Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, terkait dengan disahkannya Undang-Undang Pilkada melalui DPRD.
Padahal, kata Ray, Amien Rais, pernah menjadi sosok terdepan dan paling mengusung sistem negara kesatuan dan negara federal Republik Indonesia.
"Saya sangat miris mendengar tokoh reformasi (Amien Rais) setelah mendengar keputusan DPR langsung melakukan sujud syukur terkait kekalahan terhadap bangsa Indonesia," ucap Ray di Gedung Menteng Huis, Jalan, Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (28/9/2014).
Menurut Ray, dengan disahkannya Pilkada Lewat DPRD, maka rakyat Indonesia-lah yang menjadi korban, bukan Koalisi Indonesia Hebat.
"Yang terjadi bukan persaingan antara Koalisi Merah Putih (KMP) dengan Indonesia Hebat. Kemarin 26 September adalah kekalahan rakyat Indonesia terhadap sekelompok Koalisi Merah Putih," ujar Ray.
"Kita sangat miris. Orang yang pernah menghendaki Kepala Daerah dipilih secara langsung, tiba-tiba sujut syukur sistem ini dikembalikan. Prabowo, Amien (dan yang lainya), yang kalian kalahkan bukan Megawati, dan (koalisi Jokowi-Jk) tapi rakyat Indonesia," tambah Ray.
Seperti diketahui, dalam sambutannya di acara pembekalan anggota DPR terpilih pada hari Jumat, (26/9/2014), Amien Rais mengaku melakukan sujut syukur karena disahkannya Rencana Undang-Undang Pilkada.
"Saya diberi tahu dan diketuk-ketuk pintu kamar saya memberitahukan Demokrat walk out. Langsung saya sujud syukur," kata Amien beberapa waktu lalau di Jakarta.