Suara.com - Pasukan pemberontak Suriah memerlukan sekitar 12.000 sampai 15.000 personel untuk menumpas militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengusai wilayah timur Suriah.
Kepala Staf Gabungan Amerika Martin Dempsey mengatakan, jumlah personel itu tiga kali jumlah pasukan yang bakal dilatih Amerka.
Jenderal Martin Dempsey mengungkapkan perkiraan kekuatan kelompok pemberontak menjadi salah satu bagian penting untuk memerangi ISIS yang memerlukan waktu dan kesabaran.
“Dari 12.000 sampai 15.000 (personel) itu adalah apa yang kita percaya bisa merebut kembali wilayah yang hilang di Suriah timur," kata Dempsey pada konferensi pers di Pentagon Jumat (26/9/2014), atau Sabtu (27/9/2014), waktu Indonesia.
Hingga saat ini Amerika baru berencana merekrut 5.000 orang untuk dilatih dan dipersenjatai.
Ini adalah pertama kalinya Washington merilis jumlah personel yang dibutuhkan untuk memerangi kelompok militan ISIS di Suriah.
Dempsey mengatakan, untuk mengalahkan kelompok IS akan lebih banyak mengandalkan kekuatan udara dan "komponen dasar" merupakan aspek penting dari kampanye koalisi yang dipimpin Amerika.
"Kami percaya jalan untuk menyelesaikan hal itu adalah oposisi moderat di Suriah," katanya.
Kongres Amerika pekan lalu menyetujui rencana Presiden Barack Obama untuk melatih dan melengkapi hingga 5.000 anggota prajurit pemberontak yang dianggap moderat dan Arab Saudi telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah bagi pelatihan tersebut. (AFP/Antara)