Demokrat Pilih Walk Out karena Mega dan SBY Tak Akur

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 27 September 2014 | 13:57 WIB
Demokrat Pilih Walk Out karena Mega dan SBY Tak Akur
Mekanisme pengambilan keputusan RUU Pemilihan Kepala Daerah saat rapat paripurna anggota DPR RI di gedung Nusantara II Jakarta, Jumat (26/9) dinihari. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ramadhan Pohan menuding tak akurnya antara pimpinan tertinggi partai PDI Perjuangan dan Demokrat jadi  salah satu biang keladi aksi walk out Fraksi Demokrat saat pengesahan RUU Pilkada di DPR.

Hal itu diakui Ramadhan Pohan di tengah diskusi 'Drama Paripurna' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/9/2014).

"Hubungan antara elit-elit itu bagus. Tapi kita ketahui bahwa Ketua Umum Partai Demokrat (SBY) dan Ketum Partai PDI-Perjuangan (Megawati) tidak sehangat hubungan saya  dengan Aria Bima (politisi Golkar)," ujar Ramadhan.

Kendatipun demikian, hubungan antar anggota Demokrat dengan PDI Perjuangan masih mencair karena tidak menirukan hubungan kedua petingginya.

Dia pun sempat merasa sakit hati kalau petinggi PDI Perjuangan menilai pemimpin partainya melakukan sesuatu untuk menarik perhatian, salah contohnya seperti saat mengajak Jokowi berbicara.

"Ya kita sering bekerja sama kok, hubungan kita tidak seperti pemimpin kita, meskipun terkadang sakit hati juga dengan ucapan elit politik PDIP terhadap perbuatan SBY," tambahnya.

DPR resmi mengesahkan Pilkada tak langsung, atau melalui DPRD pada Jumat (25/9/2014). Sebanyak 226 anggota parlemen memilih opsi tak langsung, dan 135 anggota DPR memilih opsi Pilkada langsung, sedangan Demokrat memilih tidak mau ikut campur dengan melakukan aksi walk out.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI