Pilkada Langsung dengan 10 Perbaikan Bukan Turun dari Langit

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 27 September 2014 | 10:14 WIB
Pilkada Langsung dengan 10 Perbaikan Bukan Turun dari Langit
Rapat Paripurna pengambilan keputusan penetapan RUU Pilkada berlangsung ricuh di ruang sidang Nusantara II DPR RI Jakarta, Jumat (26/9) dinihari. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ramadhan Pohan menanggapi komentar yang menilai sikap partainya dalam sidang paripurna Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada pada tanggal 25/9/2014 kemarin hanyalah sebuah bentuk pencitraan. Menurut Ramadhan, sikap partainya yang mendukung pilkada langsung dengan sepuluh persyaratan bukan suatu hal yang jatuh dengan sendirinya dari langit tapi sudah disiapkan dengan matang.

"Pilkada langsung dengan sepuluh perbaikan adalah suatu pilihan yang sangat ideal dan itu sudah dipikir matang, bukan suatu yang turun dari langit," kata Ramadhan Pohan dalam diskusi yang bertajuk 'Drama Paripurna' di Warung Daun, Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (27/9/2014).

Menurutnya hal tersebut sudah diajukan saat panja, dan diperjuangkan agar opsinya tetap dimasukan dalam agenda voting. Namun dalam kenyataannya opsi tersebut tidak dimasukam dalam agenda voting.

"Kita sudah mengajukannya saat panja agar hal tersebut masuk dalam agenda voting, dan ketua fraksi sudah berjuang keras untuk merealisasikan itu," tambahnya.

Sementara Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraeni menilai sikap Partai Demokrat sangatlah tidak konsisten. Pasalnya, menurut Titi, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya menginginkan agar opsi Pilkada Langsung diperjuangkan. Titi pun mengaku kecewa dengan SBY yang dinilainya sebagai produk demokrasi langsung dan guru demokrasi.

"SBY menyatakan dukung pilkada langsung, tapi kita menunggu sikap Demokrat ini lama sekali dan ternyata tidak ada instruksi untuk mengubah pilihan ke pilkada langsung. SBY adalah guru reformasi, tapi ternyata pernyataan beliau selalu menyudutkan pemilihan secara langsung," kata Titi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI