Suara.com - Untuk membiayai kampanye militan di Irak dan Suriah, kelompok negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sangat tergantung kepada ladang minyak yang mereka kuasai dari dua negara tersebut.
Produksi minyak yang dihasilkan ISIS dari ladang minyak yang mereka kuasai diperkirakan mencapai 10 ribu barel per hari. Apabila dikonversikan dalam bentuk uang maka mereka bisa menghasilkan 1-3 juta dolar Amerika atau Rp12-36 Miliar per hari.
Kelompok itu ditengarai menguasai 11 ladang minyak di Irak dan Suriah. Kini, koalisi yang dipimpin oleh Amerika tengah menggempur markas ISIS di Suriah dan Irak. Ladang minyak menjadi salah satu target dari serangan udara tersebut.
Namun, yang menjadi permasalahan mereka sekarang adalah mencari pembeli dari minyak yang dihasilkan dari ladang minyak tersebut.
“Tidak ada pembeli besar atau perusahaan besar yang cukup bodoh untuk membeli minyak dari mereka,” kata Mathew M.Reed, konsultan perusahaan minyak yang bermarkas di Washington, Amerika Serikat.
“Minyak yang mereka hasilkan itu seperti radio aktif. Tidak ada yang mau menyentuhnya,” ujarnya. (HuffingtonPost)