Suara.com - Deputi Tim Transisi Jokowi JK, Anies Baswedan menilai gaya hidup sederhana pelayan publik adalah salah satu cara untuk mencegah maraknya tindakan korupsi dalam pemerintahan. Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa dalam pemerintahan Jokowi JK nanti harus diisi oleh orang yang baik dan tepat.
"Pak Jokowi selalu menegaskan kesederhanaan harus menjadi bagian dari gaya hidup pelayan publik. Kepada personalia kesederhanaan itu sangat penting, jadi tidak mungkin orang itu bisa menjaga diri dari konsesi tindakan korupsi jika tidak sederhana," kata Anies di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2014).
Menurutnya, untuk mencegah tindakan korupsi dibutuhkan dua syarat utama. Kedua hal tersebut adalah sistem yang baik dengan personalia yang tepat.
"Namanya pencegahan itu harusĀ mulai dengan, satu, sistem yang baikĀ dan yang kedua adalah personalia yang tepat," tambah mantan Rektor Univeristas Paramadina tersebut.
Tidak hanya itu, Anies juga menambahkan bahwa seorang pelayan publik dalam satu pemerintahan harus bisa mendahulukan kepentingan publik.
Dengan syarat seperti ini, maka dipastikan untuk pembantu Jokowi dalam pemerintahan nanti, harus dilihat dari catatan kinerja masa lalunya.
"Itu yang akan bisa membantu untuk menyelamatakan dari segala macam konsesi masalah korupsi. Tapi kalau mengenai namanya kita belum tahu," tutupnya.
Anies Baswedan bersama Ketua Tim Transisi Jokowi JK, Rini Soemarno dan juga kedua rekannya, Andi Widjayanto dan Faisal Akbar datang ke Gedung KPK untuk menemui pimpinan KPK membahas agenda-agenda Presiden terpulih ke delan, khususnya terkait pencegahan korupsi.