Suara.com - Amerika Serikat (AS) lewat Departemen Pertahanannya menawarkan hadiah sebesar 10 juta Dolar atau setara dengan Rp120 miliar bagi siapapun yang bisa memberikan informasi untuk menangkap pemimpin Negara Islam, Abu Bakr al-Baghdadi.
Abu Bakr al-Baghdadi menjadi salah satu orang yang paling dicari AS. Nilai "kepalanya" hanya lebih rendah dari Ayman al-Zawahiri, dokter pribadi Osama bin Laden yang dicari AS atas tuduhan keterlibatan dengan kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania. Ayman juga dituduh mengorganisir serangan 11 September 2001 ke menara kembar World Trade Center (WTC) di New York.
Sementara itu, al-Baghdadi yang namanya menunjukkan tempat asalnya itu, juga dikenal sebagai Abu Du'a dan kini menjadi pimpinan militan paling dicari AS. Ia terakhir kali terlihat saat memimpin ibadah di Masjid Agung di Mosul, Kota di Irak yang dikuasai oleh Negara Islam, atau yang sebelumnya menyebut diri sebagai kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Konon, Al-Baghdadi kerap bepergian dari Mosul ke Raqqa, kota di Suriah yang dijadikan "ibu kota" bagi kekhalifahan Islam pimpinannya.
AS berjanji akan memberikan hadiah uang tersebut kepada warga negara manapun. Jika informasi tersebut dinilai benar-benar berharga, maka Departemen Pertahanan AS bahkan akan memberikan lebih dari yang dijanjikan.
Hadiah terbesar yang pernah diberikan oleh AS adalah uang sebesar 30 juta Dolar yang diberikan kepada seorang warga Irak yang memberi informasi soal keberadaan dua putra mantan Presiden Irak Saddam Hussein, Uday dan Qusay di Mosul pada tahun 2003. (News.com.au)