Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjajanto memuji keputusan majelis hakim yang memvonis Anas Urbaningrum dengan pidana delapan tahun penjara. Dia juga menilai bahwa ada hal yang menarik dalam putusan majelis hakim kali ini, karena ada pernyataan 'berlanjut dan berulang-ulang' di dalamnya.
"Pertama, KPK menghormati Putusan Hakim Tipikor dan memberikan apresiasi yang tinggi karena Majelis Hakim tetap independen dan obyektif ditengah tekanan dan manuver dari kelompok loyalis terdakwa.
"Kedua, ada yang sangat menarik dalam pertimbangan hukum hakim yang menyatakan bahwa Anas terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang secara berlanjut dan berulang-ulang dalam kapasitas jabatannya sebagai anggota DPR," kata Bambang melalui pesan singkatnya, Rabu(24/9/2014).
Selain kedua hal tersebut masih ada tiga hal lain yang menurutnya juga sangat penting. "Ketiga, hal penting lainnya Anas melakukan tipu muslihat dengan menyembunyikan begitu banyak hasil kejahatannya itu dengan mengalihkannya atau menyembunyikan pada keluarganya sendiri hingga mertuanya. Keempat, kekayaan Anas ternyata cukup fantastik dan dia dihukum untuk membayar uang pengganti kerugian sebesar lebih dari Rp57 Miliar dan lebih dari 5,2 juta dolar Amerika.
"Hanya dengan menjadi anggota DPR beberapa tahun serta Ketua Partai beberapa tahun saja tapi berhasil mengumpulkan kekayaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan bila dibanding dengan profil penghasilannya," tambah Bambang.
Meskipun mengapresiasi putusan Majelis Halim, Bambang sangat yakin KPK akan mengajukan banding karena putusannya di bawah dua pertiga tuntutan Jaksa penuntut umum KPK.
"Pimpinan KPK dipastikan akan mengajukan banding bila hukumannya di bawah dua per tiga tuntutan apalagi menurut kami dakwaan kesatu Primer dan ketiga juga berhasil dibuktikan JPU," tutupnya.