Suara.com - Kelompok militan Abu Sayyaf Filipina yang berafiliasi dengan organisasi teroris Al-Qaeda mengancam akan membunuh dua sandera Jerman yang mereka tangkap sejak bulan April. Mereka tidak akan membunuh keduanya jika Jerman berhenti mendukung AS dalam memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pejabat keamanan Filipina pada Rabu (24/9/2014) mengatakan, mereka sedang memeriksa laporan intelijen soal ancaman dari Abu Sayyaf. Kelompok tersebut juga meminta uang sebesar 5,6 juta Dolar sebagai tebusan sandera.
"Mereka dikabarkan ditangkap di sini (Filipina), namun selama ada tuntutan, kami masih memeriksa kebenarannya," kata seorang pejabat kepolisian Filipina, Abraham Orbita.
Abu Sayyaf populer pada awal era 2000an. Kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda itu biasa menangkap orang-orang asing. Belakangan, penculikan orang asing dilakukan untuk mencari uang tebusan semata.
Dalam pesan yang disampaikan lewat Twitter, Abu Sayyaf mengatakan akan membunuh satu di antara kedua sandera asal Jerman itu, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi dalam waktu 15 hari. Informasi tersebut disampaikan oleh Badan Intelijen SITE yang melacak komunikasi dari kelompok tersebut.
"Sebuah pesan dari kelompok Abu Sayyaf yang berbasis di Filipina mengancam membunuh dua sandera Jerman kecuali Jerman membayar uang tebusan dan menghentikan dukungannya bagi AS yang melawan ISIS," sebut SITE. (Reuters)