Pesawat Siluman Ini yang Akan Hancurkan Kelompok ISIS

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 24 September 2014 | 11:36 WIB
Pesawat Siluman Ini yang Akan Hancurkan Kelompok ISIS
Pesawat siluman F22 Raptor (paling atas). (News.com.au)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat alias Pentagon sudah menyiapkan sebuah pesawat khusus yang akan menghancurkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pesawat itu adalah F22 Raptor, pesawat siluman (stealth) yang paling canggih yang pernah dibuat.

Pesawat siluman Raptor sebenarnya sudah diproduksi sejak delapan tahun lalu. Namun, Raptor belum pernah digunakan dalam medan pertempuran. Pada 2012, Raptor digunakan untuk memata-matai Iran yang tengah mengembangkan proyek nuklir.

Dari semua pesawat siluman jenis Raptor yang sudah dibuat, hanya F22 yang belum diturunkan oleh pasukan militer Amerika Serikat. Pesawat ini hanya disimpan di hangar dan kemungkinan baru akan diterjunkan untuk momen yang tepat.

Momen yang tepat itu akhirnya datang, kemarin. F22 dikerahkan untuk membombardir kelompok ISIS di Suriah. Sebagai negara sekutu Rusia, Suriah mempunyai peralatan tempur yang mumpuni untuk menghadapi pesawat siluman.

Karena itulah, F22 berada di barisan paling depan saat militer Amerika menggempur Suriah. Serangan ke Suriah itu merupakan ujian pertama bagi F22 Raptor. Pesawat itu menjadi pesawat tempur pertama yang berhasil memasuki wilayah udara Suriah.

Kehadiran pesawat itu sulit dideteksi karena kemampuannya untuk menghilang alias menjadi pesawat siluman. F22 mempunyai kecepatan dua kali lipat dari kecepatan suara dan bisa menempuh jarak 3.200 kilometer dan dilengkapi rudal canggih.

Selain itu, F22 Raptor juga mempunyai kecepatan supersonic dan tidak boros bahan bakar. Itulah yang membuat F22 Raptor disebut juga dengan nama supercruise.  Pesawat siluman itu bisa membawa 32 bom pintar dan 8 senjata ringan. Setelah berhasil menjalani ujian pertamanya kemarin, F22 Raptor hampir pasti akan menjadi senjata rahasia Amerika dalam perang melawab ISIS. (News)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI