Di Sidang PBB, SBY Tekankan Komitmen Indonesia Antisipasi Perubahan Iklim

Ardi Mandiri Suara.Com
Rabu, 24 September 2014 | 01:12 WIB
 Di Sidang PBB, SBY Tekankan Komitmen Indonesia Antisipasi Perubahan Iklim
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Antara/Setkab.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kembali komitmen Indonesia terhadap upaya memelihara lingkungan termasuk mengantisipasi perubahan iklim dalam sidang pararel KTT Iklim di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2014) waktu setempat.

Menjadi pembicara kesebelas dalam sidang pararel bertema National Actions and Ambitition Announcements yang dipimpin oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon di ECOSOC Chamber, Kepala negara menyampaikan mengenai langkah-langkah yang sudah diambil oleh pemerintah Indonesia dalam partisipasi untuk menghadapi perubahan iklim melalui kebijakan nasional.

"Pemikiran saya terdapat dua pendekatan elemen penting dalam kebijakan Indonesia terkait perubahan iklim masing-masing kerja sama multilateral dan sejumlah aksi di tingkat nasional yang tepat untuk menghadapi tantangan yang ada," katanya.

Presiden mengatakan dalam kerja sama multilateral, Indonesia memandang bahwa semua pihak harus meningkatkan effort untuk menghasilkan kesepakatan yang mengikat terkait kerangka kerja perubahan iklim 2020.

"Saya menggarisbawahi bahwa kesepakatan harus juga mengait dengan mitigasi, adaptasi dan kerangka kerja untuk implementasi," paparnya.

Ia menambahkan, "kita harus meningkatkan upaya kita agar dapat menghasilkan perjanjian mengenai perubahan iklim di Paris tahun depan." Indonesia sendiri, menurut Yudhoyono, memiliki sejumlah strategi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.

"Pertama adalah secara sukarela menetapkan pengurangan emisi gas rumah kaca 26 persen pada 2020. Dimana target itu bisa meningkat menjadi 41 persen dengan dukungan internasional," tegasnya.

Langkah kedua yang diambil Indonesia adalah mengurangi emisi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.

"Ketiga kami terus mengeksplorasi potensi blue carbon ekosistem yang bisa membantu upaya global untuk menahan kenaikan suhu bumi rata-rata dua derajat," kata Presiden.

Sementara langkah keempat Indonesia adalah telah menandatangani amandemen Doha untuk Kyoto Protocol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI