Suara.com - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah kembali merilis video terbaru yang menampilkan seorang warga negara Inggris yaitu John Cantlie. Dalam video tersebut, John berbicara tentang negara-negara Barat yang akan melakukan perang habis-habisan dengan Irak dan Suriah.
Video tersebut diunggaj di laman kelompok intelijen SITE dan juga di Youtube, Senin (22/9/2014). Dalam video tersebut, John menggunakan baju berwarna oranye dan duduk di sebuah meja kecil dengan latar belakang hitam.
Dia seperti membaca teks yang tidak terlihat di video tersebut. Dia menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang ditelantarka oleh pemerintah Inggris.
Dia juga mengatakan, negara Barat meneruskan upaya perang melawan Irak dan Suriah tanpa mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi di masa lalu. “Ini semua seperti sirkus,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, data intel yang mengungkapkan perlu 15 ribu tentara untuk melawan kelompok ISIS merupakan data yang tidak tepat. Kata dia, ISIS mempunyai tentara lebih banyak lagi dari angka tersebut.
Sebelumnya, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerukan kepada para pemberontak di kawasan Semenanjung Sinai, Mesir, untuk mengintensifkan serangan terhadap pasukan keamanan Mesir. Tak hanya itu, ISIS juga mendorong agar para pemberontak meneruskan aksi penggal kepala yang selama ini menjadi metode eksekusi mereka.
"Pasangi jalanan dengan bahan peledak untuk mereka. Serang basis mereka. Serbu rumah mereka. Penggal kepala mereka. Jangan biarkan mereka merasa aman," kata juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani dalam sebuah pernyataan yang disebar lewat media online. (USAToday)