Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Arief Sulistianto menyatakan tersangka AKBP Idha Endri Prastiono tetap dilakukan penahanan di sel Mapolda Kalbar.
"Senin (22/9/2014) kemarin, Kejati Kalbar menyatakan berkas perkara tersangka Idha sudah lengkap atau sudah P21, artinya barang bukti dan tersangka sudah bisa diserahkan ke Kejati untuk proses hukum selanjutnya," kata Arief Sulistianto di Pontianak, Selasa (23/9/2014).
Terkait itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan jaksa, sehingga penahanan tersangka Idha tetap di sel Mapolda Kalbar dengan pertimbangan akan terus dilakukan penyidikan.
"Selain itu, fasilitas Rutan Kelas IIA Pontianak juga belum ada fasilitas untuk penahanan aparat Polri," ungkap Arief.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar menambahkan kini penanganan kasus tersangka Idha sudah diambil alih oleh tim khusus bentukannya, karena hingga batas waktu seminggu tim dari Direktorat Reserse Narkotik Polda Kalbar belum juga menyelesaikan tugasnya.
"Saya tidak mengetahui pasti apa kendalanya, apakah mereka takut, karena tersangka pernah berdinas disitu. Padahal kalau benar kenapa harus takut," ujarnya.
Kronologis sehingga ditetapkannya Idha Endri Prastiono sebagai tersangka, yakni berawal 16 November 2013, tim reserse narkoba Polda Kalbar, menetapkan Ling Chee Luk dan Chin Kui Zen sebagai tersangka narkoba dengan barang bukti narkoba 468 gram yang seharusnya satu kilogram. (Antara)