Dia sempat terbangan karena suara tangis anaknya dan dia baru sadar kalau dia tergeletak di lantai.
Lucia sempat diberi CPR (pertolongan pertama) oleh pasanganya dan mulai bisa bernapas kembali. Dan segera saja ambulan membawanya ke rumah sakit. Dan di rumah sakitlah serangan itu berulang-ulang.
Dia sempat mengira akan mati setelah serangan jantung yang ke lima setelah dokter memerintahkannya untuk batuk, supaya detak jantungnya normal kembali. Tapi untungnya dia berhasil melawan kematian.
Sekarang kondisi Lucia sudah membaik dari pengalaman maut tiga pekan lalu itu.
Lucia didiagnosa menderita QT Syndrome yang jarang ditemui dan dialami oleh sebagian besar pasien jantung.
Sekarang jantungnya dipasangi cardioverter defibrillator (ICD), sebuah alat yang bisa membantu jantungnya berdetak normal, sebuah alat yang sekaligus bisa mendeteksi detak jantungnya kalau mulai berbahaya. (Mirror)