Suara.com - Partai Keadilan Sejahterah (PKS) tidak risau dengan sikap Partai Demokrat yang diperkirakan bakal memberikan suara mendukung Pilkada langsung saat pengesahan RUU Pilkada dalam rapat Paripurna DPR pada 25 September 2014 nanti.
Politisi PKS Nasir Djamil mengatakan suara anggota DPR dari Demokrat atau fraksinya masih bisa memungkinkan untuk berubah dalam waktu dua hari sebelum pengesahan RUU Plkada.
“Dengan kata lain, semuanya bisa diatur,” Nasir saat dihubungi suara.com, Senin (22/9/2014).
Nasir mengakui kalau kubu Koalisi Merah Putih (KMP) juga sudah mengetahui sikap Demokrat, namun partaainya dan barisan KMP tak akan risau soal keputusan Fraksi Demokrat di DPR.
“Semua usulan pertimbangan sikap dari fraksi bisa dibicarakan,” tegasnya lagi.
Kini PKS dan sejumlah partai di KMP tengah melakukan lobi sembari terus memperkuat diri dengan pertemuan formal sesame anggota koalisi, termasuk Demokrat yang diajak serta.
“Anggota KMP selalu melakukan pertemuan, jadi tidak ada lobi secara sembunyi, tapi semuanya dalam forum,” ungkap Nasir.
Peta dukungan RUU Pilkada, khususnya soal penghapusan Pilkada langsung, berubah sejak SBY beralih dari awalnya menolak, alias mendukung Pilkada lewat DPRD, kini malah setuju Pilkada langsung.
Jika awalnya kubu KMP semestinya punya 353 suara, kini berkurang 148 suara dari Fraksi Demokrat.
Kalau Demokrat masuk rombongan PDI Perjuangan jumlah totalnya jadi 287 kursi. Sedangkan fraksi yang tergabung di Koalisi Merah Putih berkurang menjadi 273 kursi.