Suara.com - Dua orang tewas sementara beberapa lainnya terluka dalam tiga insiden ledakan di Xinjiang, Cina, hari Minggu (21/9/2014).
Salah satu ledakan terjadi di Luntai, sebuah kawasan di tepi utara gurun Taklamakan, Xinjiang. Ledakan menghantam sebuah toko yang ada di daerah tersebut. Sementara itu, seperti dilansir situs berita ts.cn, dua ledakan lainnya terjadi di sejumlah kota kecil di sekitar Luntai.
Sebuah laporan juga menyebutkan ada beberapa ledakan lain. Namun tidak dijelaskan secara rinci, di mana ledakan terjadi. Informasi yang masuk simpang siur sebab pemerintah menutup jalur masuk bagi jurnalis asing ke tempat terjadinya insiden.
"Saat ini, semua korban luka sudah dikirim ke rumah sakit untuk menjalani perawatan total, ketertiban masyarakat masih terjaga, dan kasus ini masih diselidiki," bunyi informasi yang disampaikan situs ts.cn.
Pada hari Minggu pula, Partai Komunis cabang Xinjiang menghukum beberapa polisi, sejumlah pejabat daerah yang diduga terlibat aksi penyerangan tanggal 28 Juli silam dan pembunuhan seorang imam masjid terbesar di Xinjiang. Menurut keterangan pemerintah, sebanyak 37 warga sipil terbunuh dalam serangan tersebut. Sementara itu, 59 orang yang disebut pemerintah sebagai "teroris" ditembak oleh pasukan keamanan di Shache, sebuah wilayah di Xinjiang selatan. Polisi juga mengamankan sedikitnya 215 orang.
Pemerintah menyalahkan militan Islam garis keras berada di balik gelombang aksi kekerasan yang terjadi sejak tahun lalu. Kelompok tersebut dilaporkan hendak membentuk sebuah negara merdeka yang dinamakan Turkestan Timur. (Reuters)