Suara.com - Perdana Menteri Yaman Mohammed Basindawa mundur dari jabatannya pada Minggu (21/9/2014) waktu setempat.
Pengunduran diri terjadi di tengah bentrokan berdarah selama seminggu antara militer angkatan bersenjata dan kelompok gerilyawan Syiah di Ibukota Sanaa, demikian dilaporkan Kantor Berita Xinhua.
Seorang pejabat anonim Pemerintah Yaman mengatakan Basindawa mengaku telah melaporkan pemunduran dirinya kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan kelompok Houthi.
Presiden Hadi, pada Selasa (2/9/2014) mengumumkan prakarsa perdamaian dengan janji mengganti pemerintahan dan menunjuk perdana menteri baru dalam satu pekan.
Langkah itu ditempuh Presiden Hadi untuk mengakhiri protes massa yang dipimpin kelompok Syiah Houthi.
Namun, kelompok gerilyawan menolak prakarsa itu dan melaksanakan serangan militer melawan tentara Yaman dan Partai Sunni Islah yang merupakan partai utama di pemerintahan Yaman.
Keputusan Presiden Hadi itu juga memicu konflik di pemerintahan dan perdana menteri sempat menolak untuk mundur dari jabatannya pada awal September. (Antara/Xinhua)