Suara.com - Putri Abudurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid mengingatkan kepada para petinggi partai politik agar segera bersatu untuk membangun pemerintaham selama lima tahun ke depan.
Yenny mengaku masih ada gap di masyarakat terutama para petinggi partai politik lantaran Pilpres 9 Juli 2014 lalu.
"Kita smua sebagai warga yang cinta damai mengingatkan, terutama kepada pemimpin-pemimpin kita untuk selalu mengedepankan kedamaian terutama untuk mereka dulu (para elit politik) jangan konflik, supaya warga masyarakat tidak ikut-ikutan konflik," ucapnya ketika ditemui di kawasan Bunderan HI, Jakarta (21/9/2014).
"Selain itu, masyarakat juga bersama-sama mengusung perdamaian di lingkungannya masing-masing," tambah Yeni.
Yeni yang juga merupakan Direktur Wahid Istitute menceritakan ketika ayahnya masih ada memiliki cita-cita agar Indonesia tidak ada lagi jarak antara pemimpin dengan rakyatnya, serta tak ada lagi diskriminasi antarsuku beragama.
"Gus Dur punya cita-cita bahwa di Indonesia tidak ada lagi diskriminasi. Apa pun sukunya, latar belakang etnis, agama, semua bersatu dan saling mencintai untuk mengedepankan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan diri sendiri atau kelompoknya," ujarnya.
Selain itu, ia juga menerangkan cita-cita Gus Dur yang belum terwujud lantaran masih banyak gap-gap antar masyarakat.
"Sekarang banyak sekali gap-gap dari masyarakat, masih banyak konflik di daerah-daerah, bahkan konflik dari elit politik. Kita ingin agar ke depan semua bisa bersatu," kata Yeni.