Suara.com - Naskah kuno milik keturunan Kesultanan Inderapura, Pesisir Selatan, pertama kalinya akan diperlihatkan kepada khalayak ramai Sumatera Barat (Sumbar) dalam pameran yang digelar UPTD Museum Nagari Adityawarman Padang, Selasa (23/9/2014).
Kepala UPTD Museum Nagari Adityawarman Padang, Noviyanti, di Padang, Minggu (21/9/2014), mengatakan kerja sama dengan keturunan Kesultanan Inderapura untuk memamerkan naskah kuno tersebut bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada pelajar.
Ia mengatakan, naskah milik keturunan Kesultanan Inderapura tersebut akan menjadi maskot dalam pameran kali ini.
Selain naskah itu, masih ada 61 naskah kuno lain yang akan dipamerkan diantaranya 12 Al Quran kuno, kemudian naskah tentang kumpulan hadist, ilmu tauhid, fiqih, syair, nazam, tambo, kaba dan beberapa naskah lain.
"Kami juga akan menggelar diskusi tentang naskah kuno ini," katanya.
Pembicara yang akan hadir diantaranya Sultan Muhammad Syah Sultan Arbi yang akan menyampaikan tentang keberadaan naskah kuno pada masa kini.
Lalu Sejarawan Unand Gusti Adnan yang akan menyampaikan peranan naskah kuno sebagai sumber sejarah dan sejumlah nara sumber lain yang kompeten.
Salah seorang keturunan Kesultanan Inderapura, Sultan Muhammad Syah Sultan Arbi mengatakan naskah yang akan dipamerkan adalah naskah kuno sepanjang 5,07 meter, lebar 57,2 cm, milik Kerajaan Kesultanan Inderapura yang berdiri antara abad ke-9 sampai tahun 1891. Naskah kuno itu berisi tentang silsilah keturunan raja-raja Indrapura.
"Ikut serta dalam acara pameran seperti ini adalah salah satu usaha keluarga untuk mendapatkan pengakuan baik secara nasional maupun internasional tentang keberadaan Kesultanan Inderapura yang pernah ada dan memberikan pengaruh cukup besar pada masa kejayaannya," katanya.
Ia menjelaskan naskah yang sama pernah dipamerkan dalam Festival Keraton Sedunia yang digagas Jokowi (saat itu masih menjabat Gubernur DKI) Desember 2013.