Pengerukan Sungai di Jakarta Terkendala Bangunan Liar

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 19 September 2014 | 12:23 WIB
Pengerukan Sungai di Jakarta Terkendala Bangunan Liar
Pengerukan lumpur di aliran anak kali Ciliwung, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2014). (Antara/ Fanny Octavianus)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 20 unit alat berat dikerahkan mengeruk sejumlah sungai di Jakarta, guna mengantisipasi datangnya musim hujan yang diperkirakan akan mulai bulan Oktober mendatang.

"Saat ini, pengerukan sungai di empat titik sedang berjalan dan diharapkan pengerukan selesai awal bulan depan," kata Koordinator Kali dan Waduk Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Heryanto, di Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Ia menjelaskan, menjelang musim hujan tahun ini, empat unit alat berat dikerahkan untuk masing-masing sungai, yaitu Sungai Ciliwung, Sunter, Grogol dan sungai di Tanah Abang.

"Saat ini, sebagian sungai itu sudah dalam yang sebelumnya sungai itu dangkal karena tumpukan lumpur, pohon-pohon kayu dan tumpukan sampah rumah tangga dan pasar di sungai itu," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam percepatan pengerukan untuk memperdalam sungai, petugas terkendala banyaknya bangunan, rumah warga di bantaran sungai tersebut.

"Proses pengerukan sungai memang agak lambat karena petugas harus membongkar bangunan liar di sepanjang bantaran sungai itu," ujarnya.

Menurut dia, selama musim hujan selalu terjadi musibah banjir karena sungai tidak mampu menampung air hujan dan kiriman air di hulu sungai. Sehingga jika tidak dilakukan pengerukan, maka kemungkinan terjadi banjir semakn besar.

Menurutnya, sejumlah sungai di Jakarta telah mengalami pendangkalan, dan pendangkalan yang sudah parah  pada akhirnya masyarakat yang dirugikan. Untuk itu, ia mengharapkan semua pihak membantu proses ini agar pengerukan sungai sudah bisa diselesaikan  sebelum musim hujan tiba.

"Pada saat musim hujan, petugas tentu akan mengalami kesulitan mengeruk sungai tersebut, untuk itu diharapkan dukungan semua pihak, misalnya masyarakat tidak menghambat proses pengerukan sungai dengan merelakan bangunan yang dibangun di bantaran sungai dibongkar petugas," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI