Polisi Gagalkan Rencana Pemenggalan Warga Oleh ISIS

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 19 September 2014 | 05:26 WIB
Polisi Gagalkan Rencana Pemenggalan Warga Oleh ISIS
Seorang lelaki yang ditahan dalam operasi anti-teror yang digelar polisi Australia. (Reuters/Australian Federal Police)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Australia berhasil menggagalkan rencana kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk melakukan penculikan dan pemenggalan terhadap seorang warga negara Australia. Polisi menangkap belasan orang yang diduga akan melakukan aksi tersebut lewat sebuah operasi besar-besaran di kawasan Sidney dan Brisbane.

"Polisi meyakini bahwa kelompok itu bermaksud melakukan sebuah rencana tindakan kekerasan secara acak di Australia," kata Kepala Polisi Federal Australia Andrew Colvin.

Operasi tersebut melibatkan 800 personel. Berbekal 25 surat perintah penggeledahan, polisi menangkap 15 orang yang diduga terkait tindak terorisme. Salah satu diantaranya dijerat dengan tuduhan pelanggaran berat atas kasus terorisme. Orang tersebut rencananya akan diadili pula di hari yang sama.

Dalam operasi tersebut, polisi menyita sepucuk senjata api. Operasi diadakan sepekan setelah Australia meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman teror. Operasi itu digelar berdasarkan kecurigaan adanya militan ISIS yang kembali ke Australia usai bertempur di Irak dan Suriah.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan telah memperoleh informasi intelijen yang menjelaskan bahwa milisi IS telah mengeluarkan perintah untuk eksekusi warga.

"Perintah-perintah langsung ini datang dari seorang warga Australia yang memiliki jabatan tinggi di ISIS yang memiliki jaringan dan dukungan untuk menjalankan percobaan pembunuhan di negara ini," ungkapnya lebih lanjut.

"Jadi ini bukan hanya kecurigaan, ini adalah sebuah tindakan yang memiliki tujuan. Oleh karena itu kepolisian beserta badan keamanan memutuskan untuk bertindak seperti yang sudah mereka jalankan." ujar Abbott.

ABC menyatakan bahwa dokumen-dokumen pengadilan diharapkan dapat membongkar rencana mereka untuk menculik seorang warga secara acak di Sydney, membungkus mereka dengan bendera Negara Islam (IS) lalu memenggalnya di depan kamera. (Antara/ Mirror)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI