Suara.com - Lebih dari 300 dokter telah terinfeksi oleh virus Ebola, dengan 144 meninggal karena penyakit virus Ebola tersebut.
"Kasus infeksi staf medis juga terdaftar 301 dokter telah terinfeksi, 144 kasus fatal," tulis kata lembaga kesejahteraan manusia Rusia, Rospotrebnadzor di situsnya, Selasa (17/9/2014).
Kota Liberia, dan terutama ibu kota, Monrovia, paling terpukul oleh wabah virus Ebola tersebut. Dalam wabah terpisah di Republik Demokratik Kongo, 66 kasus infeksi Ebola telah terdaftar, 37 di antaranya fatal.
Satu tim ahli epidemiologi Rusia, pakar virus dan ahli bakteri masih ditempatkan di Guinea, lembaga lain.
Satu tim anti-epidemi Rospotrebnadzor terus bekerja di ibu kota Guinea, di mana ia melakukan diagnosis laboratorium dan berpartisipasi dalam langkah-langkah anti-epidemi bersama Kementerian Kesehatan dan Kebersihan Masyarakat Guinea.
Korban tewas Ebola di Afrika Barat telah meningkat menjadi lebih dari 2.400 sejak epidemi dimulai pada Maret, menurut perkiraan terbaru WHO. Kasus itu telah terdaftar di Liberia, Sierra Leone, Guinea, Nigeria, Senegal dan Republik Demokratik Kongo.
Virus Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau jaringan hewan yang terinfeksi atau orang-orang.
Tidak ada obat resmi yang disetujui untuk penyakit ini, dan para ahli mengklaim pencegahan satu-satunya adalah obat.
Beberapa negara, termasuk Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Jepang saat ini bekerja untuk mendapatkan vaksin penyakit mematikan itu. (Antara/RIA Novosti-0ANA)