Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan jatah 16 kementerian untuk profesional dari lima kader partai parpol pengusungnya. Dari lima parpol itu, Jokowi memberi isyarat kalau PDI Perjuangan mendapat jatah lebih banyak ketimbang parpol pengusung yang lain.
?"Ya logikanya seperti apa. Misalnya PDI Perjuangan saya beri satu, ya kan, Nasdem saya beri sepuluh. Logikanya masuk gak??" ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Dia menambahkan, kalkulasi jatah menteri bisa berpatokan kepada perolehan suara saat pemilihan legislatif berlangsung. Dia pun menyindir soal UU MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3), yang saat ini tengah berjalan.
Di mana, ketua DPR dipilih berdasarkan mufakat bukan berdasarkan pemenang Pemilihan legislatif.
"Mesti ada logika-logika seperti itu. Kamu ngajak saya nggak pake logika donk. ?Logikanya gimana? Ini sama aja kaya partai pemenang gak jadi ketua dewan. Keliru lagi logikanya," ungkapnya.
Walaupun akan memberikan kursi menteri lebih dari satu kepada PDI Perjuangan, Jokowi mengaku telah melakukan perhitungan sebelumnya.
Namun dirinya enggan memberikan bocoran mengenai alokasi menteri yang akan diberikan kepada partai pendukungnya.
"Alokasi (pembagiannya) gimana? Ya sudah dong (dikalkulasikan) tapi nggak saya sampaikan," tutur Jokowi.