Suara.com - Kepolisian Israel menangkap 22 warga Palestina di Yerusalem timur, Senin (15/9/2014) malam waktu setempat, karena dicurigai melemparkan batu dan bom bensin, selama tiga bulan unjuk rasa berlangsung.
Juru bicara kepolisian Israel, Luba Samri, menyatakan, hingga kini jumlah warga Palestina yang ditangkap pihak otoritas Israel menjadi 700 orang yang ditangkap di Yerusalem timur sejak bulan Juli.
Di antara mereka yang ditahan adalah 13 anak di bawah umur. Menurut polisi ia dicurigai memiliki bom api untuk dilemparkan pada rumah-rumah warga Yahudi, ataupun pasukan keamanan dalam sepekan terakhir.
Bentrokan sengit terjadi di seluruh Tepi Barat, termasuk Jerusalem timur, pada Juli lalu, setelah pembunuhan brutal seorang remaja Palestina dalam serangan balas dendam oleh ekstremis Yahudi berkaitan pembunuhan tiga anak muda Israel.
Kekerasan terus berlanjut sepanjang musim panas ketika Palestina memprotes terhadap operasi militer berdarah Israel terhadap militan di Jalur Gaza.
Pada 7 September, remaja Palestina Mohammed Sinokrot, 16 tahun, meninggal karena luka yang diderita ketika ia ditembak oleh polisi perbatasan Israel di Yerusalem timur.
Polisi mengatakan ia ditembak di kaki, tetapi keluarganya mengatakan ia ditembak di kepala dalam perjalanan ke masjid. (Antara/AFP)