Suara.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia membantah laporan yang menyebutkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Sutarman mengaku dirinya dan Kepala Kepolisian Diraja Malaysia mengetahui apa yang terjadi dengan pesawat Malaysia Airlines MH370.
Bantahan itu disampaikan oleh Atase Kepolisian KBRI Malaysia, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Aby Nursetyanto di Kuala Lumpur. Menurut Aby, pemberitaan yang dipublikasikan sebuah media tanah air itu adalah kesimpulan mereka sendiri terkait MH370 yang hilang sejak 8 Maret.
"Si reporter akan dipanggil oleh Kapolri untuk mengklarifikasi berita itu. Akan diambil tindakan jika ia gagal menunjukkan bukti," kata Aby hari Senin (15/9/2014) seperti dikutip Bernama.
Sebelumnya diberitakan, sebuah media tanah air pada Jumat (13/9/2014) memberitakan bahwa Kapolri Jenderal Sutarman mengaku bahwa dirinya dan Kepala Kepolisian Malaysia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan pesawat MH370, tanpa menjelaskan lebih lanjut terkait klaimnya itu. Namun, pernyataan itu dibantah oleh Kepala Polisi Diraja Malaysia, Inspektur Jenderal Tan Sri Khalid Abu Bakar.
Tan Sri Khalid Abu Bakar mengaku terkejut dengan laporan media tersebut. Pasalnya, menurut dia, Polisi Diraja Malaysia belum pernah membuat kesimpulan apapun terkait pesawat yang hilang bersama 227 penumpang dan 12 krunya itu.
"Saya ingin tahu di media apa dan kapan laporan itu diterbitkan! Saya akan menanyakan kepada Kapolri (Jenderal Sutarman) apakah ia mengatakan sesuatu tentang hal itu," tegas Abu Bakar.
"Saya tidak pernah diberitahu tentang laporan semacam itu," katanya seperti dikutip oleh Bernama.
Pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 asal Kuala Lumpur, Malaysia, hilang dalam penerbangannya menuju Beijing, Cina, pada 8 Maret 2014. Hingga kini, berbagai upaya pencarian yang melibatkan banyak negara belum membuahkan hasil. (Malaysian Insider)