Identitas Hasil Uji DNA Jack the Ripper Mulai Diragukan

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 15 September 2014 | 14:37 WIB
Identitas Hasil Uji DNA Jack the Ripper Mulai Diragukan
Aaron Kosminski yang berprofesi sebagai polisi imigrasi diyakini sebagai Jack the Ripper setelah dilakukan tes DNA. [Mirror]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih ingat soal hasil uji DNA yang diklaim berhasil mengungkap identitas sebenarnya dari aktor legenda pembunuh berantai Jack the Ripper pada 1988?

Hasil uji DNA yang ditulis dalam buku menyebut pelakunya bernama Aaron Kosminski, imigran berdarah Yahudi yang berprofesi sebagai polisi.

Identitasnya terungkap dari hasil tes DNA yang diambil dari syal salah seorang dari lima korbannya Catherine Eddowes. Kini ternyata mulai muncul keraguan atas hasil uji DNA itu.

Salah seorang bekas investigator kepolisian Bedfordshire, Inggris, Trevor Marriot (60) menyebut temuan itu tidak meyakinkan. Trevor juga mengatakan kalau materi yang diambil dari barang bukti tidak diperiksa lewat serangkaian uji secara detil.

“Asal muasal Syal juga dipertanyakan meyusul hasil tes DNA yang bukan utama melainkan pelengkap. Itu artinya profilnya bisa saja cocok dengan 400 ribu orang pada 1888,” kata Trevor yang menghabiskan lebih dari sepulh tahun mencari fakta pembunuhan Jack the Ripper.

“Dasar analisi mengkonfirmasi kalau materi (yang diuji) berasal dari awal 1900an, atau sekitar 12 tahun setelah pembunuhan Catherine Eddowes,” tambah Trevor lagi.

Dia bahkan merujuk kalau barang yang dimaksud syal itu sudah dipegang oleh banyak orang selama puluhan tahun dan telah terkontaminasi.

“Masih banyak pertanyaan harus dijawab atas materi (uji DNA) itu,” seru Trevor.

Menurut pengarang buku Edward Russel yang memasukkan hasil uji DNA Jack the Ripper, dia mendapatkan syal itu pada 2007. Seorang polisi sempat mengambil syal dari lokasi pembunuhan dan disimpan oleh keluarganya.

Belakangan, pakar DNA Jari Louhelainen melakukan tes DNA dan menemukan ada kecocokan dengan salah seorang tersangka pembunuhan berseri yang dikenal dengan “Pembunuhan Whitechapel.”

Selain Trevor, ada juga Mike Covell seorang penulis sejumlah buku tentang misteri pembunuhan Jack, yang meragukannya hasil tes DNA.

“Cerita tentang noda darah di syal dapat dikatakan sumir. Meskipun Kosminski menjadi tersangka, para ahli yang mempelajari kasus ini telah mengesampingkan kemungkinan dia sebagai pembunuhnya,” terang Mike.

Sejak kasus pembunuhan berantai itu terkuak, sekitar 100 orang pernah dicurigai sebagai tersangka.

Jack hobi menggorok para korbannya sebelum mereka dimutilasi.

Tenggorokan mereka dipotong sebelum mutilasi secara brutal terhadap tubuh mereka.

Dalam surat yang dikirimkan ke Scotland Yard, markas polisi Inggris, Jack juga sengaja mengirim separo ginjal manusia yang diawetkan dan diduga milik salah satu korban. (Mirror/Dailystar)

REKOMENDASI

TERKINI