Kapal Feri Filipina Tenggelam, Setidaknya 21 Orang Hilang

Minggu, 14 September 2014 | 03:13 WIB
Kapal Feri Filipina Tenggelam, Setidaknya 21 Orang Hilang
Peta perjalanan kapal feri MV Maharlika 2 di Filipina. [Inquirer/GoogleMaps]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kapal feri dengan setidaknya 84 penumpang dan krunya, dilaporkan tenggelam di lepas pantai kawasan tengah Filipina, Sabtu (13/9/2014), setelah mengalami kendala mekanik. Pihak berwenang menyatakan sejauh ini mereka masih mencari setidaknya 21 penumpamg yang masih hilang.

Saat feri itu dilaporkan karam, tiga kapal, termasuk sebuah kapal pengangkut LPG asal luar Filipina, langsung bergegas ke lokasi untuk membantu. Sebagaimana dikutip Reuters, juru bicara penjaga pantai setempat, Armand Balilo, mengatakan bahwa ketiga kapal kemudian mampu menyelamatkan 63 orang, di lokasi dekat pesisir Provinsi Southern Leyte itu.

Disebutkan, seruan untuk meninggalkan kapal yang bernama MV Maharlika 2 itu, disampaikan pada sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Menurut Balilo, saat itu, kapal disebut sudah kepayahan menghadapi terpaan angin kencang dan gelombang tinggi, beberapa jam usai kapal mengalami masalah pada mesinnya.

"Pada pukul 17.30, kami menerima panggilan darurat bahwa Maharlika 2 terapung-apung tak bergerak di perairan," ujar Balilo pula.

"Saat ini kami masih terus melakukan operasi penyelamatan," sambung Balilo. "Tapi kami belum bisa memastikan apakah ada korban," tambahnya.

Balilo pun menyebutkan bahwa manifes kapal mencatatkan sebanyak 26 kru serta 58 penumpang. Sementara, Gubernur Southern Leyte, Roger Mercado, menyebut pihak berwenang masih memverifikasi keterangan saksi mata yang menyebut ada sekitar 100 orang di atas kapal itu. Angka ini tentu lebih tinggi dari angka 84 orang dalam manifes.

Diketahui, banyak orang --bahkan terkadang dalam jumlah ratusan-- harus menjadi korban tewas dalam kecelakaan feri di Filipina setiap tahunnya. Negara kepulauan dengan sekitar 7.100 pulau ini dikenal punya catatan buruk dalam keamanan pelayaran. Penumpang melampaui batas senantiasa terjadi, sementara banyak kapal berada dalam kondisi jelek. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI