Kabut Asap Kembali Kepung Kota Sampit

Doddy Rosadi Suara.Com
Sabtu, 13 September 2014 | 19:46 WIB
Kabut Asap Kembali Kepung Kota Sampit
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya memadamkan kebakaran lahan yang terjadi tidak jauh dari pemukiman penduduk, di Kotawaringin Timur, Kalteng. (Antara/Untung Setiawan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah sempat bersih dari asap, kota Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kembali diselimuti asap pekat akibat kebakaran lahan sehingga cukup mengganggu.

"Asap mulai muncul lagi sehingga membuat udara tidak segar lagi dan mata terasa perih, padahal beberapa hari terakhir asap sempat hilang. Mudah-mudahan kebakaran lahan yang terjadi bisa dipadamkan," harap Nisa warga Jalan Tjilik Riwut Sampit, Sabtu, (13/9/2014).

Asap tipis mulai terlihat pada pagi hingga siang. Asap yang diduga berasal dari kebakaran lahan di kawasan arah luar kota Sampit itu terlihat makin pekat pada Sabtu sore sehingga mulai mengganggu.

Sejumlah warga, khususnya yang membawa anak, mulai ada yang mengenakan masker untuk melindunginya dan anaknya dari asap. Namun banyak pula warga yang tampak tetap beraktivitas dengan tenang tanpa mengenakan masker meski asap mulai terlihat mengganggu.

Sementara itu, kebakaran lahan kembali terlihat di sejumlah lokasi di Jalan Tjilik Riwut, Jalan Sudirman, Jalan HM Arsyad, Jalan Muhammad Hatta atau lingkar arah Kotabesi, serta lokasi lainnya.

"Sepertinya susah diatasi selama kesadaran masyarakat kita untuk tidak membakar lahan, masih rendah. Tapi pemerintah daerah tidak boleh putus asa memberi pengertian dan aparatur penegak hukum juga harus tetap memberi tindakan tegas agar ada efek jera," harap Samsudin, warga Jalan Sudirman.

Prediksi masih tingginya tingkat kerawanan kebakaran lahan sebelumnya sudah disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni. Dia memprediksi dalam beberapa hari ke depan, cuaca kering masih terjadi di Sampit dan sekitarnya sehingga harus diwaspadai karena rawan terjadi kebakaran lahan dan asap.

"Kondisi cuaca kering ini dapat mengakibatkan kabut pagi hari dan asap pada siang harinya dan masih akan berlangsung sampai seminggu kedepan. Kami mengimbau kepada siapapun untuk tidak membakar lahan," kata Yulida. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI