Suara.com - Seorang gadis 17 tahun di Inggris hendak menyewa detektif swasta untuk melacak keberadaan lelaki yang telah memperkosanya, Antonio Pedro De Alves.
Pelaku, yang sejatinya telah dimejahijaukan berhasil kabur sebelum diadili. Hingga kini keberadaannya buram, diduga dia berada di negaranya, Portugal.
Menurut ibu korban, dana besar untuk menyewa detektif swasta didapat dari sebuah lembaga di negaranya.
"Putri saya hidup menderita. Sementara tersangka berkeliaran bebas," kata ibu korban seperti dikutip dari laman Mirror, Sabtu (13/9/2014).
"Saya berharap detektif mampu menyeretnya ke pengadilan," lanjut ibu korban.
Lebih lanjut dia mengaku kecewa dengan gerak lambat yang dilakukan kepolisian. "Dia tidak memiliki yurisdiksi, atau kekuasaan hukum, untuk pergi ke negara lain. Saya kecewa dia bisa kabur begitu saja," katanya.
Pelaku jerat korban lewat media sosial
Sebelum perkosaan terjadi, korban mengenal pelaku lewat sebuah media sosial. Pelaku mengaku masih berusia 15 tahun, dan mengajak korban untuk 'kopi darat'.
Saat bertemu, korban terkejut lantaran lelaki yang ditemuinya jauh lebih tua. Pelaku pun langsung berkilah kalau dia adalah saudara si anak 15 tahun tersebut.
Korban yang curiga pun hendak melarikan diri. Namun upaya itu gagal lantaran dia disekap dan ditarik pelaku ke dalam mobilnya.
Di dalam mobil itulah perkosaan terjadi.