Pengamat: Suryadharma Ali Mestinya Legowo

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 13 September 2014 | 09:50 WIB
Pengamat: Suryadharma Ali Mestinya Legowo
Suryadharma Ali (kanan).(Suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suryadharma Ali rupanya belum rela dilengserkan dari jabatan Ketua Umum PPP oleh sejumlah pengurus harian DPP PPP. Dia malah balik memecat pengurus yang dianggap melakukan tindakan illegal dan tidak seusai aturan partai.

Sikap keras kepala Suryadharma, yang juga menjadi tersangka korupsi dana haji, dianggap pengamat politik LIPI Siti Zuhro bisa merugikan partai itu sendiri dalam memilih teman koalisi.

“Suryadharma Ali mestinya jangan keras kepala dan mesti legowo,” kata Siti kepada Suara.com, Sabtu (13/9/2014).

Menurut Siti, secara de facto, Suryadharma sudah dalam posisi kalah dengan adanya penolakan oleh pengurusnya sendiri. Kesempatan Surya untuk menggali dukungan juga dipandang sudah habis, sehingga bisa berpengaruh pada masa depan partai.

“Bayangkan dia dipeca. Itu dengan bahasa lain sudah kalah telak. Mestinya dia jauh sebelum ada pemecatan, dia mundur. Sifat keras kepalanya juga menyandera PPP untuk melangkah lebih baik,” ujar SIti.

Posisi Suryadharma juga sudah terjepit sejak dirinya dijadikan tersangka kasus korupsi dana haji di Kementerian Agama oleh KPK.

Dampak yang paling dekat dari kekisruhan itu adalah munculnya kebingungan dari dua kubu politik yang muncul pasca ajang Pilpres 2014.

Sisi menjelaskan, baik kubu Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo dan Jokowi bisa ragu merangkul partai uzur yang sudah berkiprah sejak Orde Baru itu.

“Partai itu butuh legitimasi, nah keabsahan ini ditunjukkan dari sikap pemimpinya. Susah juga kalau pemimpinnya sering salto,” tambahnya.

Saat ini dua kubu di PPP sama-sama ‘ngotot’ merasa memimpin PPP. Kubu anti Suryadharma yang dikomandoi Romahurmuziy sendiri sudah menunjuk Emron Pangkapi menjadi pelaksana tugas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI